Minggu, 14 April 2013

UN ditunda di 11 provinsi

...Pagi yang cerah ditemani teh dan sampurna..Sisa-sisa penat dari joging kemaren membuatku loyo....ku hidupkan tv butut, melihat perkembangan sepakbola..bizz t seluruh Chanell sibuk dengan masalah UN (Ujian Nasional). Sontak aku baru ingat, hari ini jadwalnya Ujian Nasional bagi siswa SMA/MA/SMK. Ujian ini harus dijalani untuk memperoleh kelulusan dan melanjutkan ketingkat yang lebih tinggi, Perguruan Tinggi.

Aku yang pengangguran ini, tanpa pekerjaan, tapi kita juga harus tahu perkembangan, tak terkecuali masalah negara dimana kita mencari kehidupan. sudah terlalu banyak masalah NKRI ini itulah pendapatku. Mulai dari Korupsi, pembunuhan, dan kriminalitas lainnya.

Hari ini, timbul masalah baru dan sangat krusial, apalagi ini terjadi di ranah yang sangat penting, PENDIDIKAN. Ujian Nasional yang digelar tanggal 15 april 2013, ditunda di beberapa propinsi. Menurut berita ada 11 propinsi dari 34 propinsi di Indonesia. Kalimantan Selatan, Kali­mantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.  

Pihak percetakan pun menjadi akar masalah..Dirut PT.GHALIA INDONESIA PRINTING, HAMZAH menyampaikan permohonan maaf ke seluruh peserta UN di 11 propinsi.Lucu sekali, hanya dengan minta maaf saja. Apakah mereka tidak membayangkan dari 11 propinsi tersebut terdapat anak mereka.

Seharusnya UN di tunda untuk seluruh Indonesia, jadwalnya di atur kembali sampai soal-soal, lembar jawaban dan kunci soal sudah diterima di seluru wilayah di Indonesia. Agar tidak terjadi ketimpangan dan hal - hal yang tidak di inginkan. Masalah yang belum juga terselesaikan dari dulu, kebocoran soal, apalagi dunia maya yang tak pernah behenti. Seorang siswa yang telah menyelesaikan UN bisa saja memberi gambaran soal atau yang paling dikhawatirkan lagi kunci soal. Misalnya "si buyuang" telah melakukan UN di padang mempunyai sepupunya atau hubungan kekeluargaan dengan "si I made" di Bali yang belum melaksanakan UN. Itu baru yang kecil, dengan memanfaatkan siswa juga bisa berbisnis lewat "dunia maya" facebook, twiiter, blog, skype, dll. Atau yang lebih parahnya, jika dikelola secara profesional, bukan tak mungkin mafia beralih lahan,,yang biasanya menjual narkotika, kayu, mafia pajak, beralih sejenak menjadi mafia UN. 

....ngopi dulu ahh....






Tidak ada komentar:

Posting Komentar